SELAMAT DATANG - SEMOGA ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA CARI - JANGAN LUPA NGISI BUKU TAMU YA........... TERIMA KASIH The Jakarta Share: Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, Pascapenangkapan M. Nazaruddin

Thursday 11 August 2011

Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, Pascapenangkapan M. Nazaruddin


Pelarian mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhamad Nazaruddin akhirnya terhenti di Cartagena, Kolombia, Minggu (7/8). Tertangkapnya Nazar memunculkan dua spekulasi bagi orang-orang yang dia tuduh terlibat dalam berbagai praktik mafi a anggaran. Bisa jadi keterlibatannya terbukti atau malah tuduhan-tuduhannya hanya gertakan semata.

SEJAK mendapat serangan dari Naza ruddin, Anas Urbaningrum seolah menghilang di telan bumi. Pernyataannya pun ditunggutunggu. Sejak hari pertama penangkapan Nazarudin, rumah Anas di Kavling AL Duren Sawit, RT 006/Rw 17 Jakarta Timur, kian ra mai jadi sasaran media. Anas merupakan sosok utama yang menjadi ’target man’ Nazaruddin.

Melalui berba gai pernyataannya, Nazaruddin selalu mengaku semua ’praktik kotornya’ dilakukan atas perintah ’bosnya’ tersebut. Mulai dari sejumlah proyek di BUMN hingga pemilihan dirinya sebagai Ketua Partai De mokrat. Maka, Anas pun menjadi buruan media. Pada akhirnya, kemarin, Anas menyempatkan waktu bertemu dengan INDOPOS di ruang kerjanya di DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya VII, Jakarta Pusat.

”Silakan Mas, Bapak (Anas) sudah menunggu,” ka ta seorang stafnya kepada INDOPOS. Anas yang sedang sendirian di ruang kerjanya yang berukuran sekitar 5 X 7 meter itu menyambut INDOPOS dengan senyuman. Tidak terlihat rasa gundah ataupun wa jah stres di wajahnya. Anas masih terlihat segar meskipun saat itu dirinya juga sedang menjalani puasa Ramadan. Hanya saja sedikit terlihat jerawat di rahang kirinya.

”Ayo Mas kita ngobrol di sana,” ucap Anas sambil menujuk ke arah sofa hitam yang berada di depan meja kerjanya Sebelum ditanya, pria asal Blitar, Jawa Timur, yang saat itu memakai batik coklat langsung membuka pembicaraan tentang gonjang-ganjing politik terkait Nazaruddin. Meski menjadi bahan pergun jingan di mana-mana, Anas mengaku tidak merasa terganggu.

”Saya tetap fokus mengurusi partai dan menjalani ibadah di bulan Ramadan,” tuturnya. Anas menerangkan, kasus Nazaruddin bagi dirinya adalah sebuah ujian yang harus dihadapi dan tidak boleh dihindari. Dia mengaku ikhlas akan ujian itu. “Ini sebuah ujian dan sudah ketentuan Tuhan yang harus dilewati dan dihadapi dengan ikhlas. Tidak ada daun yang jatuh yang Tuhan tidak tahu. Intinya kita hadapi dengan ikhlas dan berikhtiar,” tutur Anas sambil tersenyum.

Mantan ketua HMI ini mengaku bahwa pasca serangan terhadap dirinya oleh Na zaruddin hingga tertangkapnya Nazarud din, dirinya selalu mendapat nasehat dari kerabat dan sanak familinya. Hampir semua nasehat yang disampaikan, hampir sama yakni meminta agar dirinya tabah dan tegar. “Teman-teman memberi motivasi, menasehati, yang intinya mengharapkan saya harus tegar, sabar ikhtiar, tawakal dan berserah diri ke Tuhan,” ucapnya.

Ia menganggap bahwa masalah yang dihadapinya kini adalah sebuah pelajaran hidup yang paling berarti untuk kemudian meraih kemudahan. “Hidup itu perguliran antrean antara kemudahan dan kesulitan. Tidak semua hidup menjadi mudah dan tidak selalu terbelit dengan kesulitan. Saya yakin sesudah kesulitan ini pasti ada kemudahan,” imbuhnya. Ia bahkan bersyukur memiliki keluarga yang ternyata tidak terlalu gundah dengan apa yang terjadi dengan permasalahan yang menerpa diri dan beberapa ka der Partai Demokrat.

“Istri saya di rumah juga santai-santai saja. Ia sibuk dengan rutinitasnya untuk mengurusi anak dan dapur. Terlebih lagi di saat Ramadan ini,” ungkapnya. Terkait persoalan yang menerpa dirinya, ia memberikan keleluasaan kepada empat anaknya, Akmal (kelas 6 SD), Nawal (kelas 5 SD), Najih (kelas 3 SD) dan Najma (kelas 1 SD) untuk melihat per masalahan Nazaruddin dari media massa.

”Saya tidak menutupi atau membatasi mereka untuk mengetahui dunia politik. Mereka, terutama anak saya yang besar, Akmal, Nawal dan Najih sudah sadar dengan dunia kerja orang tuanya. Saya bebaskan mereka menonton TV atau membaca koran yang ada di rumah saya. Dan saya bersyukur, sangat tidak berpengaruh terhadap kehidupan keluarga,” ucapnya.

Anas menyerahkan sepenuhnya proses hukum atas Nazaruddin kepada aparat yang berwenang. ”Ini (tertangkapnya Anas, Red) adalah langkah awal yang penting untuk proses hukum yang adil dan transparan,” tutur Anas. Dia menjamin, partainya mendukung penuh proses hukum berjalan secara obyektif. ”Proses hukum yang adil dan transparan adalah solusi terbaik untuk memastikan siapa yang bersalah,” tegasnya. (*)

No comments:

Post a Comment

komentar